Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Open Source’ Category

Semenjak beredarnya video porno yang “katanya” mirip artis papan atas Indonesia, pemerintah kita berupaya keras untuk menangkal penyebaran video tersebut. Salah satunya adalah dengan pemblokiran akses yang menuju situs-situs yang mengandung konten prono, dsb. Ini disebut dengan Sites Filtering.

Pada tulisan kali ini, penulis akan sedikit berbagi tentang konsep/teknik dan penerapan Sites Filtering.

Sedikit bercerita, sebenarnya penulis menjelaskan konsep dasar dan penerapannya berdasarkan pengalaman penulis sewaktu masih menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT.TELKOM di Jl.Gatot Subroto 2009 silam. Wakti itu penulis diminta oleh manager departemen ISDC, yaitu Pak Rudi untuk membuat suatu sistem yang dapat menyaring situs-situs yang tidak baik. Selanjutnya Pak Rudi menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Paryono selaku kepala bidang security untuk membantu dan mengarahkan saya berkaitan dengan proyek/penelitian ini.

Adapun alat bantu yang penulis gunakan adalah menggunakan Squid (sebagai proxy) dan Squidguard (database domain). Penelitian ini penulis beri judul “Membangun Sites Filtering Berbasis Open Source Menggunakan Squid dan Squidguard“.

Baca Selengkapnya

Read Full Post »

Berawal ketika penulis ingin mematikan service yg berjalan ketika booting (startup), penulis mencari tahu lewat mbah google. Ternyata eh ternyata, caranya adalah menggunakan tool sysvconfig. Penulis baru ingat dulu ketika server di rumah masih menggunakan Hardy Heron sebagai servernya sebenarnya pernah memakai tool ini ( maklum sudah tidak muda lagi, jd suka lupa :p )…

Panulis kaget, ternyata si-tool tidak ada dalam repositori ubuntu 9.10.  Karmic Koala (codename dari ubuntu 9.10) tidak menyertakan tool tersebut. hmm….

Penulis beranggapan “mungkin karena memakai repo lokal jd ngga lengkap kali yah? mungkin ada paket yg miss, jd ngga kebaca??”. Penulis pun mengupdate file source.list dengan repo defaultnya…

Aneh, masih saja tidak bisa….

Saya pun mulai surfing mencari tahu ada apa gerangan…???

Tenyata eh ternyata, sysvconfig sudah “dihapus” dari repositorinya. Wah, gimana toh? trus kalau mau menjalankan atau mematikan service tertentu tatkala booting gimana yak? Atau mungkin pihak ubuntu sudah “menemukan” tool yang lebih “powerfull”…???

Lagi dan lagi, saya “dipaksa” surfing untuk mencari tool pengganti sampai akhirnya penulisi “tersesat”  ke sini.

Ternyata tool yang dimaksud yang memiliki kemampuan setara dengan sysvconfig adalah sysv-rc-conf. Adapun instalasi dan cara menjalankannya adalah sebagai berikut :

Baca Selengkapnya

Read Full Post »

Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya.

Bermula dari keinginan saya untuk full linux, namun sangat disayangkan dikarenakan terlalu bodohnya saya yang masih saja tidak bisa berinternet ria lewat linux sehingga saya pun harus beralih sebentar ke win** hanya untuk internetan. ini terjadi karena saya tidak tahu bagaimana menjadikan HP sebagai modem pada linux yang sudah saya install di lepi ( Baca : Laptop ) saya.

Sudah lebih dari dua tahun saya mengenal dan ingin mengetahui, apa sih linux itu?, apa hebatnya linux?, lewat mbah google, forum, milis, tmn, masih saja saya ngga bisa untuk koneksi internet. Sebenarnya bukan karena kurangnya, namun lebih tepatnya terlalu bodohnya saya dalam memahami penjelasan yang diberikan. Karena sebenarnya saya itu termasuk orang yang sukanya praktis, saya tidak terlalu bisa teori sebelum mempraktekannya langsung.

Beruntung saya mempunya teman seperti Deni, dia tidak pernah sungkan membagin ilmunya selama orang tsb berusaha terlebih dahulu.

Lho, ko saya jadi curhat y…?@##^@@^&*^#$%@

Ok, langsung saja…

Pada posting kali ini saya akan membagi pengalaman saya ketika melakukan koneksi internet menggunakan Fedora 8 sebagai OS, Nokia 6120Classic sebagai modem, Telkomsel sebagai ISP. Adapun aplikasi untuk melakukan dial adalah wvdial. Ini dikarenakan saya menggunakan GNOME.
Baca selengkapnya

Read Full Post »

Ini pengalaman saya ketika menjalankan distro Fedora “WareWolf” 8, ketika saya hendak memberi perintah “sudo” pada terminal, ternyata tidak bisa dikarenakan user bukan termasuk “suders”.
Dari pesan error tsb terlihat bahwa terdapat file yang mengatur siapa saja yang berhak menjadi sudoers..
Setelah saya cari disana-sini + tanya2 teman n mbah google, akhirnya saya temukan bahwa file sudoers terletak pada direktori /etc
Baca selengkapnya

Read Full Post »

Seringkali ketika menjalankan OS linux terdapat beberapa partisi yang belum ter-mount secara otomatis. Walaupun distro sekarang sebagian besar telah melakukan mount secara otomatis, saya mencoba untk berbagi ilmu untuk me-mount patisi secara manual…
baca selengkapnya

Read Full Post »

Older Posts »